Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kebutuhan yang mendesak memasuki Era Society 5.0. Tak terkecuali dalam sebuah organisasi pun juga harus mempersiapkan SDM yang unggul. Organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar kegiatan Malam Keakraban (LakBan) Pancasila yang berlangsung di Gedung Multikultural I, sejak Sabtu pagi (26/2).
Kegiatan yang bertajuk “Membangun Kolaborasi Dalam Meneguhkan Integritas Diri di Era Society 5.0” ini diikuti seluruh pengurus HMPS Masa Bhakti 2021/2022. Dalam Sambutannya, Godensia Geo Ketua Umum HMPS mengingatkan, bahwa kegiatan ini bagian dari usaha mempersiapkan SDM yang unggul dan memiliki integritas yang tinggi. Maka menjadi penting agar pengurus mampu memahami tugas pokok dan fungsinya dalam memajukan organisasi yang kita banggakan ini.
“Manusia pada dasarnya berbeda. Salah satu pembedanya adalah kepribadian. Kepribadian manusia tidak ada yang benar tidak ada yang salah. Persoalannya adalah bagaimana mengelola perbedaan kepribadian menjadikan diri manusia lebih percaya terhadap diri sendiri, “ungkap Kukuh Pemateri I
Pemateri I yang juga menjabat Redaktur Ahli MNC Publishing mengangkat topik “mengelola perbedaan dan meningkatakan kepercayaan diri”. Ia memaparkan dalam konteks keorganisasian, bahwa tiap personel perlu mengetahui kepribadian dirinya dan memahami kepribadian orang lain. Tujuannya adalah agar organisasi dapat berjalan dengan baik atau objektif.
Ada beberapa metode, lanjutnya untuk membaca kepribadian diri. Salah satu metode yang dipakai adalah dominan, influence, statdiness, dan komplain. Sementara, Dominan ciri utamanya dia sangat berani ambil risiko mandiri dan bertanggung jawab. Ini juga harus ada didalam diri setiap pengurus HMPS.
Influence ciri dominannya pandai berkomunikasi ingin menjadi pusat perhatian dan ekspresif. Metode selanjutnya, statdiness dengan ciri utamanya biasanya tenang, suka mengamati, kemampuan menganalisis lambat dalam ambil keputusan. “Pada ciri ini menjadi perhatian serius agar organisasi tetap kontributif dan solutif,” tegas pematrinya.
Dan metode yang terakhir, komplain dengan ciri utamanya detil sistematis akurat dan kritis. “Dari empat tipe kepribadian tersebut sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi seperti saat ini yang lebih dekat dengan teknologi”, paparnya
Selain itu, turut juga didapuk menjadi pemateri kedua yang disampaikan Bung Ehod, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (SM-FIP) Tahun 2020/2021 yang mengupas Manajemen Organisasi. Sementara Romadhon, sebagai pegiat anti korupsi memaparkan pentingnya menjadi pemimpin yang berintegritas. (Mr. Dont)