PANCASILA-POST: Setelah melakukan kunjungan ke DPR-RI di hari pertama, Selasa (17/5), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Prodi PPKn) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang melanjutkan kunjungan ke Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) untuk meneguhkan Pendidikan Antikorupsi. Tujuan menyambangi KPK-RI untuk memperkaya khasanah pengetahuan tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung KPK Jalan Rasuna Said Kav. C1 Jakarta Selatan ini diterima oleh Direktorat Jejaring Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat. “romobongan kami diterima sangat baik oleh jajaran direktorat, kami langsung menuju Auditorium Randi-Yusuf untuk mengikuti sesi diskusi”, tutur Romadhon.
Sebelum sesi diskusi, Roamdhon dalam sambutanya mengatakan kegiatan kunjungan kali ini selain mempertajam pengetahuan tentang Pendidikan Antikorupsi. Ia menegaskan bahwa kami akan bersinergi dengan KPK dalam rangka membangun integritas lulusan yang siap menjadi garda terdepan dalam pencegahan korupsi di Indonesia. “untuk itu, matakuliah Pendidikan Antikorupsi yang ada di Prodi kami menjadi ciri khas lulusan yang di perkuat dengan adanya uji kompetensi antikorupsi”, imbuhnya.
Makanya, lanjut Pria kelahiran Sampang, sebenarnya kami sudah mengirim surat permohonan kerjasama dengan KPK, kami masih menunggu balasan dari pihak KPK. Selain itu, pihaknya terus berkomunikasi dengan jajaran direktorat untuk mengikuti berbagai kegiatan, terutama Penyuluh Antikorupsi (PAKSI).
Senada dengan Romadhon, Kristiyanti Narasumber dari KPK menuturkan akan menindaklanjuti permohonan dari Prodi PPKn. “kami berterima kasih atas kepercayaan melalui kunjungan ini, sehingga menjadi semangat bagi kami untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi pendidikan antikorupsi di masyarakat”, ucap perempuan berkacamata.
Sementara dalam materinya, Kris panggilan akrab mengingatkan perilaku koruptif yang kerap terjadi dikalangan mahasiswa. “menjadi mahasiswa hari ini harus mencerminkan masa depan bangsa mulai dari dalam kelas, pentingnya disiplin, jujur dalam banyak hal adalah keniscayaan bagi kalian untuk meneguhkan integritas diri”, tegasnya.
Menanamkan nilai-nilai antikorupsi harus terus dilakukan, baik dalam bentuk insersi maupun aktivitas kemahasiswaan “kami siap untuk memberikan pemahaman melalui sosialisasi dan kegiatan edukasi disetiap kampus”, tutupnya. (mr.dont)