PANCASILA-POST: Membincang Pancasila menjelang tahun politik selalu menarik. Bertepatan dengan peringatan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Prodi PPKn) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Sarasehan Kebangsaan #1, Sabtu (1/10). Kegiatan yang digelar secara online melalui Zoom Meeting ini diikuti 312-an peserta dengan tema “Pancasila sebagai Ideologi Terbuka”.
Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dr. Darsono, M.Si Ketua Prodi Magister Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Dr. Andri Fransiskus Gultom, M.Phil Kepala Pusat Studi Pancasila dan Multikultural (PSPM-Unikama), Dr. Hana Amalia Ananda Pendiri Yayasan Pondok Kasih Surabaya, dan Sanusi, M.Pd Pegiat Humanity First Indonesia.
Dalam Sambutannya, Romadhon, M.Pd Ka. Prodi PPKn yang juga inisiator kegiatan ini menerangkan, kegiatan ini menjadi refleksi bersama saat peringatan hari kesaktian Pancasila, dimana Pancasila sebagai Ideologi Bangsa terus mengalami ancaman baik dalam bentuk gerakan maupun non verbal.
Tak hanya itu, lanjut pria yang juga Pengurus PC. LP. Maarif NU Kota Malang terus mengingatkan ditengah era society 5.0 pembumian nilai-nilai Pancasila menjadi niscaya untuk diinsersikan dalam sendi-sendi kehidupan kita. “terlebih dalam setiap mata pelajaran maupun matakuliah baik berbentuk ekstrakurikuler maupun intrakurikuler”, imbuhnya.
Dr. Andreas Jonathan, Kepala Pusat Studi Agama dan Perdamaian (PSAP) Universitas Kristen Imanuel Jogjakarta yang juga mitra dalam kegiatan ini, menegaskan kegiatan ini akan dilakukan secara berkala, bisa setiap bulan, atau triwulan dengan topik yang fenomenal. “Tak terkecuali menyoal fenomena kebangsaan kedepan”, ungkap.
Sementara, Ketua Umum Perhimpunan Ilmuan Sosial Humaniora Indonesia (PISHI) Dr. Waji, M.Pd mengawali sambutannya dengan pekik ‘merdeka.. merdeka… merdeka’ seraya meneruskan pesan Presiden RI Pertama, “ketika bertemu dengan siapapun, pekikan salam merdeka, sekali merdeka tetap merdeka”, tuturnya.
Waji, sapaan akrab terus mengutip pernyataan Bung Karno, Aku ingin membentuk suatu wadah yaang tak retak, yang utuh, yang mau menerima msyarakat indonesia yang beraneka-aneka itu. “Dan masyarakat indoensia mau duduk pula didalamnya yang diterima oleh saudara-saudara yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan saudara yang beragama lain yang bisa diterima oleh saudara lain yang berbeda adat-istiadat”, lanjut Waji menirukan Bung Karno.
Pria yang pernah menjabat Ka. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-Unikama tak henti-hentinya mengutip pernyataan Bung Karno, “Aku tidak mencipta Pancasila, sebab suatu dasar Negara ciptaan tidak akan tahan lama. Ini adalah suatu ajaran yang dari mula-mulanya kupegang teguh”, tegasnya.
Sarasehan Kebangsaan #1 digagas atas kejasama Prodi PPKn Unikama, PISHI, Komunitas Dialog Damai (KDD) UIN Sunna Kalijaga, dan PSAP Ukrim Jogjakarta. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA) antar pihak dalam kegiatan selanjutnya. (Mr. Don’t)