PANCASILA-POST: Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menggali pengalaman di luar kampus. Hal ini terus diimplementasikan oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama). Melalui program Magang Kewarganegaraan, Prodi PPKn mengembangkan MBKM Mandiri yang bekerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang.
Program Magang Kewarganegaraan yang diikuti mahasiswa semester 6 ini resmi berakhir hari ini. Program yang berlangsung selama 2 bulan ini diikuti oleh Fistra Deka Elvira asal Jombang, Asri Makrifatul Hidyah asal Mojokerto, dan Alfonsius Rivaldo Ganjong asal Manggarai Nusa Tenggara Timur.
Acara penarikan mahasiswa magang berlangsung di ruang Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang dipimpin langusng oleh Ketua Bawaslu, Alim Mustofa, S.Sos., MAP, Senin (3/7/2023). Dalam Sambutannya, Pak alim sapaan akrab berterima kasih kepada mahasiswa magang yang turut andil dalam membantu pendataan, pengawasan hak pilih, supervisi, dan kegiatan lapangan lainnya.
“Selama magang mahasiswa dibekali hal-hal yang terkait ke-bawaslu-an baik secara administrasi maupun lapangan, terlebih mereka (mahasiswa, red) kita libatkan dalam berbagai kegiatan kebawasluan sampai-sampai melebihi jam kerja karena kegiatan yang maraton dan padat”, ungkapnya.
Ketua Bawaslu juga didampingi Komisoner yang lain, Iwan Sunaryo, SH. Dalam keterangannya, Pria yang menjabat Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa ini menuturkan selama 2 bulan ini, saya kira cukup bagus anak-anak, baik tanggungjawab yang diberikan, maupun etos kerja yang memuaskan. “nah, dari pengalaman disini, saya berharap bisa ditularkan pada yang lain, bahkan bisa mengadvokasi pindah hak pilih bagi mahasiswa di luar Malang saat pemilih presiden nanti”, imbuhnya.
Gerakan advokasi, lanjutnya perlu menjadi bukti nyata pengalaman yang didapatkan benar-benar memberikan efek domino jangka panjang untuk mengawal hak pilih sebagai bagian dari partisipasi aktif dalam mengawal integritas pemilu.
Karenanya, ia berharap ada keberlanjutan yang dikembangkan oleh adik-adik mahasiswa setelah mengikuti magang kewarganegaraan ini, baik dilanjutkan dalam bentuk penelitian maupun skripsi nanti.
Senada dengan Iwan, Romadhon, S.Pd., M.Pd yang ikut mendampingi berharap dari pengalaman ini bisa dituangkan dalam bentuk tulisan yang bisa dibukukan. “Tentu buku yang ditulis beririsan dengan nilai-nilai kewarganegaraan, bagaimana peran aktif maupun partisipasi aktif warga negara dalam menjaga integritas pemilu yang diharapakan masyarakat, ini menarik, dan sangat mungkin akan dikonversi menjadi skripsi”, lanjut Ka. Prodi PPKn. (Mr. Dont)