PANCASILA POST: Program Kampus Mengajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar diluar kampus selama satu semester. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama). Berdasarkan pengumuman pada tanggal 3 Juli 2023, sebanyak 57 mahasiswa Unikama dinyatakan lolos dalam program Kampus Mengajar angkatan 6.
Menurut Kurriawan Budi Pranata, S.Si., M.Si selaku koordinator Program Kampus Mengajar di Unikama, Program ini membekali mahasiswa dengan menjadi mitra guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas serta inovasi dalam pembelajaran sehingga berdampak pada penguatan literasi dan numerasi di sekolah.
FOTO: Kurriawan Budi Pranata, S.Si., M.Si selaku koordinator Program Kampus Mengajar di Unikama
“alhamdulilah, setiap tahun mahasiswa Unikama yang lolos program ini semakin meningkat, untuk tahun ini sebanyak 57 mahasiswa yang lolos”, tuturnya. Dari 57 mahasiswa tersebut tersebar di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Sain dan Teknologi (FST).
Pria yang juga dosen Program Studi (Prodi) Sistem Informasi mengungkapkan proses yang harus disiapkan dalam program ini cukup ketat, mulai seleksi administratif dan verifikasi seluruh dokumen pendaftaran, hingga seleksi substansi , yaitu tes daring untuk Literasi Numerasi, Survei Kebinekaan, dan Value Clarification Test (VCAT).
Ia berharap, program kampus mengajar harus bersifat kontinuitas dan berkelanjutan agar mahasiswa dapat belajar sambil berdampak untuk bisa mengekplorasi ide-ide kreatif untuk memajukan kualitas pendidikan.
FOTO: Suasan Pembelajaran di Laboratorium dan Perpustakaan PPKn
Sementara dari 57 mahasiswa yang lolos, ada 2 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), yakni Fistra Deka Elfira dan Dolorestin Monika Bhala. Keduanya mengaku senang bisa mengabdikan diri pada progam ini. “senang sekali ya, kami berkesempatan mengikuti program ini, program yang sangat berdampak bagi calon guru”, ucap keduanya saat ditemui di Lab. PPKn.
Kesempatan ini, lanjut Monika akan saya maksmialkan untuk belajar yang berdampak terutama berdampak pada pengembangan diri saya, agar ketika sudah lulus, saya lebih siap terjun ke masyarakat pendidikan, sekolah. Ia pun, tak menyangka bisa lolos program ini.
Mahasiswa semester 4 asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengaku tak banyak yang perlu disiapkan untuk mengiuti program ini. “ya, yang penting seluruh persyaratan dipenuhi, dan perhatikan tahapan mulai pendaftaran, dan kapan diungguh, dan tentu juga banyak sharing dengan kakak tingkat yang pernah lolos kampus mengajar”, ungkapnya.
Sementara Fistra, mahasiswa yang pernah lolos MSIB angkatan 3 menuturkan senang sekali, disemester 6 ini bisa ikut andil dalam program kampus mengajar. “ini cita-cita saya, dari dulu kepingin banget bisa punya pengalaman di kampus mengajar yang durasi cukup panjang, apalagi jadi guru adalah cita-cita saya sejak kecil”, ungkap mahasiswa asal Jombang. (Mr.dont)