Unikama – Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menghelat Ngobrol Pintar (Ngopi) Bareng Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang, Rabu (24/11/2021). Tema yang diangkat adalah “Integritas Pemilu: Warga Negera Bisa Apa?”
Kaprodi PPKn Romadhon MPd menjelaskan, pemilu merupakan isu seksi yang selalu menarik untuk dibahas. Sebab, sering dalam penyelenggaraan, pemilu dianggap seolah-olah hanya urusan pihak terkait, seperti KPU, KPPS hingga Bawaslu. Padahal, sebagai warga negara, masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk juga berpartisipasi dalam menuukseskan pemilu dengan tata cara yang sesuai dengan aturan. Sebagai seorang warga negara, tentunya seseorang tak hanya datang ke TPS kemudian memberikan hak suara di bilik. Tetapi, harus juga aktif memberikan edukasi pemilu yang jujur, bersih dan adil. Terlebih lagi seorang lulusan sarjana.
“Tetapi, jika seseorang lulusan sarjana berintelektual, kemudian dalam proses pemilu diukur dengan materi atau sembako, lebih jangan kuliah. Kembalikan ijazahnya. Malu,” ucap Romadhon.
Pihaknya berharap agar para mahasiswa tidak sampai memiliki paradigma yang sama antara orang yang terdidik dengan orang yang tak terdidik. Soalnya, terkadang ada yang melakukan hal tersebut. Dalam hal ini, integritas dipertaruhkan bukan hanya urusan kelembagaan.
“Tidak hanya sebatas berorientasi sebagai guru PPKn, tapi bagaimana muatan mata kuliah lainnya itu diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalah satunya demokrasi. Karena itu, harus dimulai dari kita, kaum berintelektual yang terdidik. Kalau sarjana berpikir proses demokrasi hanya diukur dengan materi, maka ini tidak akan selesai,” ungkap Romadhon.
Ketua Bawaslu Kota Malang Alim Mustofa memaparkan soal Integritas pemilu. Integritas seperti yang dimaksud cita-cita para pendiri bangsa adalah integritas berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Patuh dan berkomitmen untuk patuh melakukan kebaikan. “Ini sandaran tertinggi,” tegasnya.
Kemudian, integritas terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab. Integritas sangat berhubungan erat dengan pemilu. Pemilu merupakan bagian dari hak asasi manusia maupun berhubungan hak politik. Integritas ini berhubungan dengan sila Pancasila lainnya. Integritas persatuan Indonesia juga menjadi komitmen yang harus dipegang dalam pemilu. Sebab, dijelaskan Alim, janan sampai mengira jika pemilu tak bisa menceraikan bangsa.
“Selanjutnya, Integritas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan. Kita ingin wakil yang seperti apa ?. Integritas keadilan sosial. Pemilu capaiannya adalah kesejahteraan warga dan negara. Jika bicara integritas, sepakat kita sandarakan pada lima sila Pancasila ini, maka clear sebagai elemen stakeholder pemilu di idnag masing-masing,” pungkas Alim. (Jatim Times)